Jumat, 15 November 2013

Hukum Bacaan Nun Mati / Tanwin




Hukum bacaan Nun mati/Tanwin dibagi menjadi lima, yakni Izhar Halqi, Idgam Bigunnah, Idgam Bilagunnah, Iqlab, dan Ikhfa' Hakiki. Penjelasan mengenai kelima hukum bacaan tersebut sebagai berikut.













Sabtu, 26 Oktober 2013

Khuruf


Pembaca, Tamu dan Saudaraku yang dimuliakan Allah SWT…

Apakah KHURUF itu ?

Khuruf adalah output dari pergerakan makhroj. Satu khuruf dihasilkan oleh satu makhroj.

Satu khuruf arab polos yang berdiri sendiri akan dibaca sebagai nama khurufnya, dan ia mewakili satu konsonan yang belum dapat dibaca dan ia tidak mempunyai arti. Misalnya:







Konsonan itu baru dapat dibaca ketika ditambahkan dengan “simbol vokal” berupa fatkhah (untuk tambahan vokal “A”), kasroh (untuk tambahan vokal “I”), dlommah (untuk tambahan vokal “U”) dan sukun (untuk menunjukkan posisi mati/tanpa tambahan vokal).





Khuruf Alqur’an telah dibakukan makhroj beserta sifat-sifatnya. Ketepatan menentukan makhroj dengan menyertakan sifat-sifat yang wajib baginya pada saat pengucapannya akan menghasilkan bunyi khuruf yang sempurna.

Saudaraku…

Berikut ini adalah huruf arab dan padanannya dalam bahasa Indonesia.

Huruf-huruf yang “TERWAKILI“ dalam bahasa Indonesia, sehingga cukup ditulis dengan satu huruf dalam bahasa Indonesia:


















Dan yang berikut ini adalah huruf yang “TIDAK TERWAKILI” dalam bahasa Indonesia, sehingga harus ditulis dengan dua huruf, dengan tujuan supaya output bunyinya mendekati kesamaan dengan bunyi aslinya dalam bahasa Arab. Untuk hasil terbaik, disarankan agar anda berguru.

Makhroj Khuruf


Para Pembaca, Tamu dan Saudaraku yang dimuliakan Allah SWT….

Apakah Makhroj Khuruf itu ?

Makhroj berarti ‘tempat keluar’. Jadi makhroj khuruf berarti ‘tempat keluarnya khuruf’. Kata makhroj, kadang-kadang ditulis dalam bentuk jamak menjadi ‘makhorij’ yang berarti ‘tempat-tempat keluar’. Jadi Makhorijul khuruf berarti ‘tempat-tempat keluarnya khuruf’.

Untuk membantu akurasi pengucapan khuruf, ulama qiro’at menuangkan pengucapan khuruf-khuruf Alqur’an dalam bentuk tulisan. Bahkan ditambahkan dengan ilustrasi gambar supaya semakin mempertajam pembahasan. Dengan mengetahui makhroj khuruf dan dibantu dengan latihan secara terus-menerus dalam mengucapkannya, maka akan dapat memperlancar lidah dalam mengucapkan khuruf secara baik dan benar.

Materi ‘makhroj khuruf’ dibahas khusus dalam pelajaran tajwid dengan tujuan agar suara khuruf-khuruf Alqur’an menjadi standar. Dengan standarisasi makhroj khuruf ini, seharusnya suara bacaan Alqur’an menjadi sama, sekalipun dibacakan oleh lidah orang yang berbeda-beda. Yang lebih penting lagi dari pembahasan makhroj khuruf ini, adalah supaya suara bacaan Alqur’an terjaga kemurniannya tanpa terpengaruh oleh dialek lainnya.

Saudaraku…

Secara terperinci, 28 khuruf-khuruf Alqur’an dapat di-peta-kan sebagai berikut:

1. Tenggorokan (darinya dikeluarkan 6 khuruf)

Tenggorokan bagian bawah (yaitu khuruf HAMZAH dan HA)
Tenggorokan bagian tengah (yaitu khuruf ‘AIN dan KHA)
Tenggorokan bagian atas (yaitu khuruf GHOIN dan KHO)
2. Lidah (darinya dikeluarkan 18 khuruf)

Pangkal lidah bertemu langit-langit (yaitu khuruf QOF dan KAF)
Tengah lidah bertemu langit-langit (yaitu khuruf SYIN, JIM dan YA)
Sisi lidah bertemu gigi geraham (yaitu khuruf DLOD)
Ujung lidah bertemu ujung langit-langit (yaitu khuruf LAM, NUN dan RO)
Ujung lidah bertemu gusi gigi seri depan (yaitu khuruf DAL, TA dan THO)
Ujung lidah bertemu gigi seri depan bagian atas (yaitu khuruf DHO, DZAL dan TSA)
Ujung lidah hampir bertemu gigi seri depan bagian bawah (yaitu khuruf SHOD, SIN dan ZA)
3. Bibir (darinya dikeluarkan 4 khuruf)

Bibir bagian bertemu ujung gigi seri bagian atas (yaitu khuruf FA)
Dua bibir dirapatkan (yaitu khuruf BA dan MIM)
Bibir dimonyongkan (yaitu khuruf WAWU)
Saudaraku…

Bagi pelajar Alqur’an yang mementingkan ‘kualitas hasil’ belajarnya, pengetahuan dan aplikasi makhroj huruf ini menjadi sangat penting, agar bacaan Alqur’an dapat diupayakan menyamai bacaan pertama Alqur’an diturunkan.

Saudaraku…

Apabila keadaan anda sama dengan keadaan saya, belum menguasai pelajaran membaca Alqur’an dengan baik, saya mengajak anda untuk bersungguh-sungguh belajar Alqur’an. Yang demikian itu karena dorongan keimanan kita kepada Alqur’an dan pengharapan yang tinggi terhadap kemuliaan yang Allah SWT janjikan.

Mudah-mudahan Allah memudahkan jalan belajar kita, dan berkenan memberikan hidayah ilmu dan amal kepada kita. Amiiin.